Published - Sat, 30 Apr 2022
Liputan6.com, Jakarta - Chairman Yayasan Internet Indonesia, Jamalul Izza menuturkan, potensi ekonomi digital yang besar di Indonesia harus diimbangi dengan peningkatan penetrasi internet.
Ia merujuk pada riset yang dilakukan Google, Temasek, & Bain Company. Dalam riset itu disebut nilai ekonomi digital Indonesia mampu menyentuh angka USD 70 miliar dan diperkirakan akan naik dua kali lipat menjadi USD 146 miliar hingga 2025.
Sejalan dengan riset itu, berdasarkan hasil survei penetrasi dan perilaku internet 2021 yang dilakukan Yayasan Internet Indonesia bersama Polling Indonesia mencatat pengguna internet di Indonesia mencapai 220 juta atau 80.9 persen dari 272 juta penduduk.
“Jumlah pengguna internet tahun 2021 tumbuh sebesar 23 juta atau 7,2 persen. Angka pengguna internet di Indonesia itu termasuk sudah cukup besar untuk kriteria negara kepulauan,” kata Jamalul saat acara Digitalisasi Nusantara Expo & Summit 2022 seperti dikutip dari keterangan resmi yang diterima, Sabtu (2/4/2022).
Lebih lanjut ia menuturkan, sebagai negara kepulauan, tidak mudah untuk bisa merengkuh penetrasi internet di angka 80,9 persen. Karenanya, menurut Jamalul, kerja keras seluruh pemangku kepentingan untuk bersama-sama mengakselerasi jumlah pengguna internet patut diapresiasi.
Ia mencontohkan, BAKTI yang merupakan BLU (Badan Layanan Umum) di bawah Kemkominfo (Kementerian Komunikasi dan Informatika) menargetkan sebanyak 7.904 lokasi BTS yang dibangun di wilayah 3T hingga akhir 2022.
"Dengan demikian, nantinya jumlah pengguna internet di Indonesia pun akan mengalami peningkatan," tuturnya. Namun, ia juga menyorot agar seluruh pemangku kepentingan juga perlu mempersiapkan daya saing sumber daya manusia (SDM).Liputan6.com, Jakarta - Chairman Yayasan Internet Indonesia, Jamalul Izza menuturkan, potensi ekonomi digital yang besar di Indonesia harus diimbangi dengan peningkatan penetrasi internet.
Ia merujuk pada riset yang dilakukan Google, Temasek, & Bain Company. Dalam riset itu disebut nilai ekonomi digital Indonesia mampu menyentuh angka USD 70 miliar dan diperkirakan akan naik dua kali lipat menjadi USD 146 miliar hingga 2025.
Sejalan dengan riset itu, berdasarkan hasil survei penetrasi dan perilaku internet 2021 yang dilakukan Yayasan Internet Indonesia bersama Polling Indonesia mencatat pengguna internet di Indonesia mencapai 220 juta atau 80.9 persen dari 272 juta penduduk.
“Jumlah pengguna internet tahun 2021 tumbuh sebesar 23 juta atau 7,2 persen. Angka pengguna internet di Indonesia itu termasuk sudah cukup besar untuk kriteria negara kepulauan,” kata Jamalul saat acara Digitalisasi Nusantara Expo & Summit 2022 seperti dikutip dari keterangan resmi yang diterima, Sabtu (2/4/2022).
Lebih lanjut ia menuturkan, sebagai negara kepulauan, tidak mudah untuk bisa merengkuh penetrasi internet di angka 80,9 persen. Karenanya, menurut Jamalul, kerja keras seluruh pemangku kepentingan untuk bersama-sama mengakselerasi jumlah pengguna internet patut diapresiasi.
Ia mencontohkan, BAKTI yang merupakan BLU (Badan Layanan Umum) di bawah Kemkominfo (Kementerian Komunikasi dan Informatika) menargetkan sebanyak 7.904 lokasi BTS yang dibangun di wilayah 3T hingga akhir 2022.
"Dengan demikian, nantinya jumlah pengguna internet di Indonesia pun akan mengalami peningkatan," tuturnya. Namun, ia juga menyorot agar seluruh pemangku kepentingan juga perlu mempersiapkan daya saing sumber daya manusia (SDM).
Sat, 30 Apr 2022
Sat, 30 Apr 2022
Sat, 30 Apr 2022
Write a public review